Kapan terakhir
anda membaca atau mendengar petuah “Biar lambat asal selamat” atau bahasa
Jawanya “Alon-alon asal kelakon”? Ah mungkin dua puluh tahun lalu, atau tiga
puluh tahun lalu mungkin.
Anda hanya
akan menjadi orang yang tertinggal tiga dekade jika masih menggunakan prinsip
demikian. Anda akan ketinggalan dan terlindas dalam kerasnya kehidupan.
Sekarang,
anda harus cepat dan benar. Tidak ada itu lambat asal selamat. Anda manusia
atau keong? Kok lambat? Anda harus cepat, tuntutan semakin menggila. Tidak hanya
cepat, anda harus benar dalam mengerjakan sesuatu. Walaupun anda bukan mesin,
tapi anda tidak boleh salah. Kesalahan adalah aib yang tidak termaafkan, dan akan
menjadi bahan pembicaraan para petinggi di ruang rapat nanti.
Petinggi?
Jika anda membicarakan petinggi terus, lalu kapan anda menjadi petinggi itu
sendiri? Kapan giliran anda yang dibicarakan bawahan anda? Kapan anda
menentukan nasib orang? Jaman sekarang anda harus memiliki ambisi setinggi
langit, agar penghasilan anda juga setinggi langit. Ingat, orang besar
membicarakan ide-ide, orang menengah membicarakan hal-hal umum, dan orang kecil
membicarakan orang lain. Anda mau jadi orang kecil terus?
Sekarang
biaya mahal. Secangkir kopi saja mahal jika anda tidak memakai program promo. Ngomong-ngomong
soal biaya, ya memang makin hari makin mahal saja. Tapi sebenarnya bukan biaya
yang mahal, tapi penghasilan andalah yang kecil. Ayo, rajinlah bekerja! Tingkatkan
performa! Jangan cepat puas!
Bekerja lembur
itu sudah keharusan, dan kebutuhan. Eight to five itu hanya untuk pegawai
biasa-biasa saja yang akan sulit naik pangkat. Ayolah, anda lebih baik dari
itu. Kerja lembur itu keren, itu pertanda anda memang dibutuhkan perusahaan. Jika
anda kurang kerjaan, anda harus bertanya kepada diri sendiri apakah anda patut
bekerja di perusahaan anda?
Anda masih
berharap kenaikan gaji? Lupakan itu. Targetkan lebih tinggi lagi. Setiap tahun
anda harus naik jabatan. Dengan naik jabatan, gaji anda naiknya selangit. Anda mau
hanya dapat kenaikan gaji sesuai laju inflasi? Itu sih namanya hidup anda
stagnan. Lagipula, apa yang bisa anda banggakan jika uang anda tidak banyak? Jaman
sekarang, uang adalah ukuran segala-galanya! Uang adalah sumber kebahagiaan,
bisa membeli apapun yang anda mau! Jika uang anda banyak, anda akan dihargai! Tidak
ada yang berani pada anda!
Ayo bekerja
lebih giat lagi! Jangan tanyakan apa yang perusahaan berikan kepada anda, namun
pertanyakanlah apa yang sudah anda berikan pada perusahaan! Jangan malas,
jangan mengeluh, jangan membolos! Ayo perkaya pemilik modal kita agar mereka
mau memberi kita bonus lebih, ayo perkaya negeri kita agar mereka terus
membangun negeri ini! Babat saja hutan, jadikan perkebunan kelapa sawit yang menguntungkan.
Orang utan? Buat saja modern zoo, pajang mereka dan buatlah seolah kita peduli
dengan mereka. Modern zoo ini terobosan baru lho, akan menambah pemasukan pula
buat kita.
Lestarikan
alam? Ah buat apa. Memang sampai berapa lama sih kita hidup di dunia ini? Masa depan
anak cucu, biar mereka sendiri saja yang pikirkan. Toh, kita juga hidup sudah
susah, sudah berjuang mati-matian hingga bisa mencapai kejayaan. Nilai-nilai
itu perlu diwariskan kepada mereka, jangan maunya enaknya saja!
Kepedulian
sosial? Buruh? Konflik di negara lain? Ah biar saja. Tuhan sudah memberi apa
yang pantas bagi makhluknya. Salah sendiri kenapa waktu sekolah malah malas-malasan! Daripada pusing mikirin demo buruh, mendingan kita bego-begoin pemerintah aja tuh yang naikin harga BBM, yang bikin mobil mewah kita gak bisa diisi premium lagi deh!
Sudahlah
jangan banyak membaca! Rajin-rajin saja bekerja! High earn, low cost!
***
Apakah
saya sudah terdengar seperti agen ekstrimis kapitalis?