Kamis, 29 Mei 2014

Penggalan Lirik Lagu Favorit

Langsung aja, tanpa basa-basi, berikut beberapa potongan lirik lagu yang gue kagumi:

Dumb by Nirvana
Kurt Cobain memang jenius. Ia menertawakan dan mempersetankan segala kemalangan yang terjadi kepadanya, termasuk saat dengan entengnya ia berkata punya lem jika hatinya patah. Sebuah puisi satir yang mengagumkan.

“I think I'm dumb
Or maybe just happy
Think I'm just happy
My heart is broken
But I have some glue
Help me inhale”

Hal buruk memang kerap terjadi. Shit happens. Tapi kita sendirilah yang sebetulnya menentukan bagaimana dampaknya untuk kehidupan. Dan Cobain mengatasinya dengan kepura-puraan. Pura-pura tidak sakit, pura-pura tidak peduli, daripada terlalu tenggelam dalam kegalauan tak jelas. Pura-pura aja, lama-lama juga terbiasa dan bangkit lagi. Dan pada akhirnya, dia mengakui bahwa being dumb itu gak selalu buruk. Menjadi satir memang tidak selalu jelek, bukan?

"I'm not like them
But I can pretend
The sun is gone
But I have a light
The day is done
But I'm having fun”

Spirit of Radio by Rush
“Begin the day with a friendly voice
A companion, unobtrusive
Plays that song that's so elusive
And the magic music makes your morning mood”

Ini adalah bait pembuka dalam lagu mahakarya ciptaan Geddy Lee dan kawan-kawan. Suara cempreng Lee berpadu dengan permainan gitar skillful John Rutsey dan ketukan drum ajaib Neil Peart menjadikan band ini sebagai panutan berbagai band lainnya yang memainkan progressive rock. Sebagai salah satu suhu dalam genre ini, Rush jelas memiliki sesuatu untuk dikatakan soal industri musik, yang semakin lama semakin menggerus integritas dan kemurnian demi komersialisasi.

“One likes to believe in the freedom of music
But glittering prizes and endless compromises
Shatter the illusion of integrity”

Ya sudahlah, berbicara soal industri, memang benar adanya jika industri bergerak mengikuti pasar. Angka penjualan adalah segalanya, karena dari perspektif mereka sendiri inilah cara untuk survive. Dinding studio musik dan tempat konser yang berdebum akan kalah keras dengan suara para salesmen. Penggambaran yang brilian.

“For the words of the profits are written on the studio wall, Concert hall.
Echoes with the sounds, of salesmen”

Champagne Supernova by Oasis
Noel Gallagher pernah bilang kalo lagu ini gak punya makna yang spesifik, tergantung bagaimana kita saja yang mengartikannya. Ya, mungkin aja Noel emang bikin lagu ini sambil “high”.

"How many special people change? 
How many lives are living strange? 
Where were you while we were getting high?
Slowly walking down the hall 
Faster than a cannonball 
Where were you while we were getting high? 
Someday you will find me 
Caught beneath the landslide 
In a champagne supernova in the sky” 

Entah kenapa gue lebih milih untuk mengartikannya sebagai melankolia persahabatan. Kehilangan sosok teman dan sahabat, yang jarang bertemu karena kesibukan. “How many special people change / how many lives are living strange,” tidak lebih adalah perasaan kehilangan melihat sosok sahabat spesialnya telah berubah menjadi orang asing. Lagi-lagi barisan kata-kata metafor yang keren.

Walk by Foo Fighters
Gue selalu suka lirik optimis yang penuh pengharapan (meski agak klise), seperti lagu ini contohnya.
A million miles away your signal in the distance
To whom it may concern
I think I lost my way getting good at starting over
Every time that I return

Learning to walk again
believe I've waited long enough where do I begin?
Learning to talk again
Can't you see I've waited long enough? Where do I begin?"

Lirik ini menggambarkan sebuah kegagalan, entah hubungan atau apapun. Tapi orang ini siap untuk memulai lagi dari awal. “Learning to walk again. Can’t you see I’ve waited long enough? Where do I begin?” Kalo kita ngeliat videoklipnya, terpampang jelas apa yang membuat Dave Grohl muak dan penat. Lihat aja deretan nama artis mainstream yang terpampang gamblang di situ.

Washington is Next! by Megadeth
Ketertarikan Dave Mustaine pada politik memang bukan rahasia lagi. Dalam beberapa lagu Megadeth seperti Peace Sells, but who’s buying, Holy Wars atau The World Needs a hero sudah dijelaskan kemuakan Mustaine pada dunia yang kerap mempermasalahkan perbedaan sekecil apapun, dan dijadikannya alasan untuk berperang. Di lagu Washington is Next ini, Mustaine lebih gamblang lagi menyuarakan pemikirannya.

“The quiet war has begun with silent weapons
And the new slavery is to keep the people poor and stupid; "Novus Ordo Seclorum"
 How can there be any logic in biological war?
We all know this is wrong, but the New World Order's Beating down the door
Oh, something needs to be done”

Dan di bait ini, Mustaine betul-betul memperlihatkan siapakah new pharaoh wanna be. Sudahlah, ini sudah menjelaskan semuanya.

“The word predicts the future and tells the truth about the past
Of how the world leaders will hail the new Pharaoh
The eighth false king to the throne
Washington is next!”

Itulah lirik-lirik keren versi gue sendiri. Sebenernya masih banyak lagi sih, tapi ini aja dulu. Gue gak punya lirik love song favorit sih, karena mereka sebetulnya sama aja, kalo gak obsesif ya masokis.