Gue akan coba
mengingat-ingat adegan per adegan dalam film berjudul Derailed ini.
"Kunci pintu,
lapor polisi, dan kucing garong" adalah beberapa hal yang gue bisa highlight di
film ini. Sebuah film thriller yang penuh kejutan, twisted dan memperlihatkan
sisi gelap kehidupan.
Film rilis pada
tahun 2005, hasil adaptasi novel berjudul sama. Menurut gue, film ini seru dan
penuh cerita-cerita mengejutkan yang akan membuat kita bergumam “kok ada ya
yang sampe begitu?,” seakan menolak kenyataan bahwa hidup memang penuh kejutan,
hidup memang berbelok-belok tidak seperti rambut personel film Meteor Garden.
Pemandangan awal
film adalah sebuah penjara. Seorang pria tak dikenal menggenggam kuat-kuat
sebilah pisau, lalu menghampiri seorang pria lainnya. Kemudian film berjalan
dengan alur mundur.
Lalu alur mundur
itu menyajikan pemandangan berupa kereta listrik. Jika melihat rel kereta listrik
yang terletak di atas jalan raya di sebuah film Hollywood, maka kemungkinan
besar film itu mengambil tempat di kota Chicago. Contoh film lainnya yang
banyak mempertontonkan jalur kereta api ini adalah film yang dibintangi
Angelina Jolie, Wanted.
Ngomong-ngomong,
apa sih inti dari film ini? Sesuai judulnya, Derailed, film ini bercerita
tentang seorang yang keluar dari jalur hidupnya yang lurus.
Tokoh utama dari
film ini adalah Charles Schine. Charles adalah seorang pekerja dengan karir
bagus namun memiliki kesulitan di keluarganya karena sang anak menderita
diabetes. Penyakit itu memaksanya untuk mengalokasikan biaya besar setiap bulan untuk pengobatan sang anak.
Suatu ketika, Charles (Clive Owen) yang juga seorang commuter berlari terbirit-birit mengejar kereta yang menuju arah tempat
kerjanya. Karena tidak ingin tertinggal dan mengetahui kereta selanjutnya baru tiba setengah jam lagi, ia nekat memasuki kereta meski belum membeli
karcis. Keadaan makin canggung karena ketika petugas karcis menagih denda, ia ternyata lupa membawa dompet. Lucinda
Harris (Jennifer Aniston – masih tetep gak ngebosenin diliat) yang mengamati
kejadian itu kemudian membayari tiket dan denda Charles.
Charles merasa
tidak enak dan ingin membalas kebaikan Lucinda. Ia terus meminta bertemu
Lucinda tanpa prasangka apapun pada awalnya, mereka juga saling mengetahui
status masing-masing yang sudah berkeluarga. Memang dasar Lucinda yang
charming, Charles berubah dari seorang bapak yang baik menjadi layaknya kucing
garong yang melihat ikan goreng nganggur di meja makan.
Ini dia kelakuan si kucing garong:
“Lucinda, I bet
20 dollars that I can kiss you without touching your lips.”
“Really? How can
you do that?”
Charles kemudian
mencium bibir Lucinda. Ya terang aja kena bibirnya, Charles kemudian membayar
20 dollar kepada Lucinda.
“Itu 20 dollar paling cerdas dan keren yang pernah saya belanjakan”
“Itu 20 dollar paling cerdas dan keren yang pernah saya belanjakan”
Film ini lantas
tidak lebih menjadi film perselingkuhan norak dan murahan. Ketika kemudian Charles mengajak Lucinda untuk check in ke hotel yang juga norak dan murahan, di sinilah cerita sesungguhnya dimulai. Gak perlu gue ceritain deh untuk soal ini, tonton aja sendiri biar seru.
Philippe. Kejam, brutal dan obsesif. |
Yang jelas, setelah adegan itu, timbul hal-hal tak terduga seiring kemunculan Philippe (Vincent Cassel), seorang penjahat yang kejam, brutal dan obsesif. Ia bukan penjahat yang puas hanya mengambil sedikit, tapi juga ia bagaikan penyakit kanker yang berusaha menggerogoti hidup seseorang hingga habis.
Gue punya versi ending tersendiri di film ini. Beberapa alur cerita yang menurut gue terlalu absurd dan maksa, seharusnya bukan seperti itu. Ah namanya juga film Hollywood.
Moral of the
story? Klise banget. Jangan coba-coba “keluar jalur”, belok-belok boleh aja
asal cepat kembali ke track semula. Jangan juga tergoda sama kecantikan
perempuan, karena wanita memang racun dunia!
Overall, film ini sungguh
penuh kejutan, dan lagi-lagi underrated.