Kamis, 25 Oktober 2012

#Sendiri

Ada twit menarik dari orang yang twitnya selalu saya kagumi, yaitu om @bobsadino.
"Terkadang kita ingin bersama seseorang yg tdk ingin bersama kita, dan mengabaikan orang yg ingin bersama kita, akhirnya ."

Begitulah ajaibnya twitter. 140 karakter dapat menjadi sangat berguna, atau sangat menyampah. Bisa bikin kita banyak teman, bisa bikin kita banyak musuh. Hanya dengan 140 karakter, begitu mudahnya.

Dan sebuah twit yang terdiri dari 19 kata barusan itu adalah kata-kata yang seharusnya menampar banyak orang.

Banyak diantara orang yang saya kenal hidup dengan prinsip itu. Mereka ingin bersama seseorang yang tidak ingin bersama mereka. Mereka juga mengabaikan orang yang ingin bersama mereka, pada akhirnya mereka sendiri.

Ya, memang soal jodoh adalah hal yang sangat penting, karena jodoh kitalah yang akan menemani kita seumur hidup. Anak-anak kita dan orang tua kita nanti akan meninggalkan kita, tapi tidak pasangan kita. Namun sepenting-pentingnya dan seprinsipilnya soal perjodohan itu semestinya tidak membuat kita berpikir sedemikian rumit, sehingga kita memberi banyak persyaratan atas siapa yang harus menjadi jodoh kita. Pada akhirnya, kita malah hanya membuat orang-orang baik pergi dari kehidupan kita.

Bukan, bukannya berarti kita juga harus asal pilih dan terkesan memilih seadanya. Kita semua punya standar, punya selera, tapi setidaknya turunkan standar itu. Jika anda hanya melihat kekurangan orang lain, tentu anda tidak akan pernah bisa memahami orang lain, dan anda akan sendirian. Klise, tapi memang nobody's perfect.

Memang semuanya adalah pilihan. Kesendirian juga pilihan. Tapi kesendirian itu adalah pilihan yang bijak hanya jika memang benar ada alasan logis dibalik itu semua. Jika kesendirian adalah akibat terlalu pilih-pilih, well... (Anda sudah cukup dewasa untuk melanjutkan kalimat barusan.)