Warning:
Ekspektasi tinggi adalah penyakit. Ekspektasi tinggi bisa menyebabkan sakit
hati, tidak bersyukur, sulit menerima keadaan, sulit move on.
Sayangnya, gue gak bisa untuk gak berekspektasi tinggi menyangkut film favorit. Dan karena sekuel Die
Hard adalah film favorit all time, maka tidak heran kalo gue berharap
tontonan yang tidak sekadar menghibur, tapi juga mengesankan dan mengejutkan.
Gue hapal
adegan per adegan Die Hard 1 hingga 4, dan kesemuanya itu sangat mengesankan. Bruce Willis
selalu sempurna memerankan John McClane, seorang detektif biasa namun memiliki
seperangkat kemampuan untuk mengungguli penjahat-penjahat kelas kakap. Gaya slengean
dan tindakan-tindakan out of the box yang kerap ia lakukan menjadikannya
sebagai tokoh jagoan favorit.
Apakah inti dari seluruh film Die Hard? Kekacauan besar. Dan kekacauan besar itu selalu berhasil diperbaiki oleh McClane.
Apakah inti dari seluruh film Die Hard? Kekacauan besar. Dan kekacauan besar itu selalu berhasil diperbaiki oleh McClane.
Simak kekacauan-kekacauan ini: Penyanderaan di Nakatomi Plaza, kekacauan hebat di Bandara Dulles
Washington pencurian emas di Fort Knox, dan terakhir: kejahatan cyber yang menyebabkan kekacauan di seluruh negeri.
Dari semua
cerita, John McClane digambarkan mampu mengatasi penjahat-penjahat itu
sendirian, meski di sekuel 3 dan 4 ia dibantu oleh “partner” dadakan yang
sebenarnya bukan polisi, tapi warga biasa (Samuel L. Jackson dan Justin Long
memainkan peran itu di sekuel ketiga dan keempat) karena kekacauan yang timbul
semakin besar. A big mess pada kejahatan yang mereka lakukan, namun sebenarnya
semua tentang uang.
Di sekuel kelima
ini, gue tentu berharap lebih banyak lagi, terlebih film ini mengambil Moskow sebagai latar tempat. Yang terbayang di otak gue adalah kemungkinan-kemungkinan konflik besar yang terjadi seperti memanasnya hubungan Rusia-AS. Tapi ternyata gak begitu.
Film sekuel ke-5 ini tidak lebih dari pertunjukan penghancuran mobil-mobil mewah, romansa
hubungan ayah-anak, juga bagian-bagian tidak masuk akal seperti perjalanan sehari semalam
ke Chernobyl melalui mobil (Moskow-Chernobyl berjarak 700 km). Geographic and
logic failure yang terlalu banyak ini membuat film menjadi aneh alih-alih seru.
Tidak lupa,
Bruce Willis juga terlihat sudah jenuh memerankan McClane, terlihat dari
pembawaannya yang sudah terlalu santai dan seperti sudah menguasai keadaan
sepenuhnya. Ini beda dengan di sekuel sebelumnya di mana musuh-musuhnya mampu
menguras segala kemampuannya sebelum akhirnya dia kalahkan. Musuh-musuh di sekuel lima ini
terlalu mudah ditaklukkan. McClane (kini dibantu anaknya, Jack) effortlessly beat all the scumbag.
Film ini menurut gue hanya bagus dari sisi hiburan. Tapi walau begitu, tetap saja gue sebagai penonton setia boleh dong berharap cerita-cerita yang lebih berbobot. John Moore sebagai sutradara film ini mungkin seharusnya bisa menggali lebih banyak, namun durasi film yang kurang dari 2 jam sepertinya memang menyulitkannya. Sulit membuat rangkaian cerita mengesankan jika durasi kurang dari 120 menit.
Kemunculan Jai Courtney di Die Hard boleh jadi mengawali karirnya di sini, dan sekuel selanjutnya (jika ada) ada kemungkinan Courtney bersama Marie Elizabeth Winstead yang berperan sebagai Lucy McClane lebih tampil dan ambil bagian dalam film.
Kemunculan Jai Courtney di Die Hard boleh jadi mengawali karirnya di sini, dan sekuel selanjutnya (jika ada) ada kemungkinan Courtney bersama Marie Elizabeth Winstead yang berperan sebagai Lucy McClane lebih tampil dan ambil bagian dalam film.