Kamis, 05 April 2012

Saya dan Facebook saya - Alasan yang membuat Facebook tidak lagi menarik

"Oh, si itu baru nikah. Hmm. Oh yang ini istrinya. Ok. Good for him. Eh bentar-bentar, kok istrinya ini..."

"Oh si anu juga udah nikah. Suaminya yang ini? Oh begitu. Okay."

"Wow si ini udah punya anak ya. Itu foto anaknya dipajang terus sampe puluhan. Hmm."

"Wah gak nyangka bisa ketemu ini orang disini. Udah 10 taun lebih gak ketemu."

"Lagi-lagi ini anak menuhin news feed gue dengan iklan-iklannya. Yaudah lah namanya orang cari duit."

"WTF! Siapa nih yang nge-tag foto gue yang memalukan ini? Oh si itu. Bangsat, gue remove tag aja deh."

"Ini siapa sih yang add as friend? Mutual friend emang ada, tapi tetep aja gue gak kenal. Diemin dulu aja deh."

"Ini juga ada yang add friend. Gak kenal pula. Ignore."

"Eh ada message. Oh another pesan berantai omong kosong."

"Oh ada yang upload video nih. Wah yang komen banyak. Lho kok lama-lama jadi berantem? Wah kacau nih. Dua orang yang gak saling kenal berantem gara-gara main ini."

"Wah lupa tutup window chat. Orang-orang langsung pada ngajak ngobrol gini, padahal gue lagi cuma pengen browsing, gak pengen chat."

"Status galau dimana-mana... Menyedihkan."

"Di-add sama sepupu dan keponakan yang masih sekolah. Dan ternyata isi statusnya aneh-aneh ya."

"Waduh ini orang kok pacaran disini ya. Dunia milik berdua, yang lain ngontrak. Foto berduanya ada beralbum-album."

"Amit-amit. Ini orang super narsis. Judul album fotonya "Si Cantik" Ah masa seh."

"Ini orang sering banget ya nge-like statusnya sendiri. Elo yang bikin, elo yang kasih jempol sendiri. Okay --__--."

"Ternyata ada juga status yang ngejelekin tim bola eropa lain toh. Semangat amat ini orang. Emang tim Eropa itu siapanya dia sih? Engkongnya dia? Tantenya dia?"

"Eh ada yang komen status gue. Ya elah gak nyambung amat sih ini orang komennya. Ada lagi ini apaan coba, gak terlalu deket dan gak tau apa-apa pake ikut-ikutan komen. Sampah pula komennya. Ada ya orang yang komen status orang, padahal gak terlalu deket dan gak pernah ketemu."

"Oh biasalah si anu, emang suka post artikel berita ke akunnya."

"Apa lagi ini, game inilah game itulah, invitation buat main game inilah itulah. Pret."

"Oh si itu upload foto baru. Lagi jalan-jalan keluar negeri lho. Keren. Eh si ini juga upload, seperti biasa dengan pose di restoran, rasanya semua restoran di Jakarta udah pernah dia kunjungi."

"Wah ada lagi recent update nih. Ternyata si A in a relationship sama si B. Eh saat yang bersamaan si C no longer in a relationship. Sangat penting sekali."

"Eh ada wedding invitation nih. Tapi gue gak begitu deket sama ini orang. Dateng gak ya. Eit tunggu dulu, kayanya doi ngundang semua temen yang ada di akunnya ini deh. Niat ngundang atau basa basi sih? Jadi meragukan."

"I'm at Mall bla bla bla... (update from foursquare) Oh si anu lagi ke mall. Ya elah penting ya lo ke mall bilang-bilang ke orang. Menuh-menuhin news feed gue aja deh."

"Perasaan ini orang tiap jam update status deh. Oh pantes, ternyata di konek sama twitternya."

"Oh si anu ultah hari ini. Ikutan nyelametin ah."

"Wow ternyata temen gue ada 700 lebih. Apa iya gue kenal sama semua orang ini? Hmm."

"Oh jadi begini ya temuan Mark Zuckenberg ini sekarang. Kok malah jadi banyakan mudarat daripada manfaatnya ya, menurut gue sih. Apa tutup aja ya. Hmm. Oke, jadi pengguna pasif aja deh."