Kamis, 22 Agustus 2013

Siraman Rohani

Apa yang kita pikirkan ketika baru bangun tidur? Paling-paling soal kerjaan kantor, soal meeting pagi-pagi, soal makan siang sama klien, lalu malamnya ada reuni kecil dengan teman-teman sekolah. Bagi pelajar atau mahasiswa juga sama. Paling yang kita ingat lebih dahulu adalah Ujian Semesteran atau pilihan gaya rambut macam bagaimana untuk memikat gebetan.

Jarang sekali kita berterimakasih karena sudah 'dibangunkan' dari tidur, diberi nafas dan umur untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kita atau diberi kesempatan untuk menjadi manusia yang bermanfaat. Pendeknya, diberi kesempatan melanjutkan hidup.

Memang gemerlapnya dunia sering bikin kita lupa. Gue juga bukan orang yang alim, tapi setidaknya gue paham bahwa kita-kita ini udah sering berprilaku diluar batas, sombong dan merasa tidak butuh siapa-siapa. Harta dan tahta yang kita punyai seolah cukup, dan yang ada malah kita selalu bersemangat mengembamgkan diri untuk terus menambah harta dan tahta itu.

Padahal, harta dan tahta itu punya siapa sih? Jiwa dan raga punya siapa sih? Tuh kan, kita pasti tau semua jawabannya. Kita sadar kalo semua ini punya Allah, hanya saja kita sering terlena.


Disitulah kita butuh siraman rohani. Dalam siraman rohani itu, apa yang diajarkan oleh para ahli agama bukanlah hal baru. Mereka bersumber pada kitab suci yang usianya udah ratusan tahun. Ajarannya sudah ada sebelum kita lahir, sudah lama dan selalu diulang-ulang. Kita juga udah sering mendengar, udah tau, udah ngerti. Kita hanya butuh untuk DIINGATKAN.

As simple as that.