Jumat, 07 Agustus 2015

Apa Yang Salah Dari Nonton Bioskop Sendirian?

Kemarin malam, untuk kali pertama dalam setahun lebih, saya pergi nonton bioskop. Film yang saya tonton adalah Mission Impossible: Rogue Nations. Lain kali saya akan bicara khusus tentang film ini, tapi singkatnya, semestinya judul Mission Impossible diganti dengan Ethan Hunt, karena menurut pendapat saya, semua yang ada di film ini (sejak sekuel pertama) adalah tentang seorang jagoan bernama Ethan Hunt.

Oke, sekian spoiler-nya. Kemarin, saya nonton film itu sendirian, seperti halnya saya nonton sendirian untuk banyak film lainnya. Bagi orang-orang modern -yang terbiasa terlalu banyak berbicara satu sama lain- nonton sendirian adalah hal yang aneh. Setidaknya, penilaian ini saya dapat dari beberapa orang yang saya kenal.

Apa tujuan nonton bioskop? Tentu saja untuk menonton film, bukannya untuk ngobrol. Tidak ada salahnya menonton film sendirian. Sejak jaman jomblo sampai kini saya sudah berkeluarga, saya masih suka nonton sendirian. Dan sepanjang itu pula komentar-komentar masih ada. Mereka bersikap seolah mereka adalah badan standarisasi pergi nonton bioskop, di mana teater bioskop adalah tempatnya orang pergi beramai-ramai, dan orang yang pergi sendirian adalah jomblo ngenes (jones), jomblo bingung (jombi) atau para antisosial aneh yang tidak punya teman.


Hal sama berlaku untuk kegiatan nonton bola. Katanya, bukan penggemar sepak bola kalau tidak suka nobar.

Manusia dengan segala standar yang mereka buat-buat. Dalam hidup yang mereka kotak-kotakkan.

Begitu pula ketika pergi makan. Apakah tujuan kita pergi ke sana? Tentu saja untuk makan. Bukan untuk ngobrol, bukan untuk berfoto. Bagi beberapa orang, pergi makan sendirian akan dianggap sama anehnya dengan yang nonton bioskop sendirian.

Padahal kalau kita memang ingin mengobrol, kita bisa memilih pergi kedai kopi -baik yang modern sampai yang kelas proletar-. Kalau memang ingin berdiskusi serius, kita bisa menyewa ruang meeting.

Itu kalau saya.

Pergi makan sendirian, atau nonton sendirian tidaklah aneh, sama dengan tidak anehnya mereka yang suka makan bareng-bareng atau nonton bareng-bareng. Yang aneh itu kalo pergi nonton berdua sambil gandeng-gandengan, peluk-pelukan dan mesra-mesraan dengan yang berjenis kelamin sama. HAHAHAHAHA.