Ada dua jenis ceramah atau kajian agama Islam yang gue suka, yaitu yang
membahas tentang sejarah dan yang membahas tentang akhir zaman. Dengan belajar
sejarah Islam, kita bisa tahu urutan peristiwa yang terjadi pada saat lahirnya agama
Islam hingga sekarang.
Apa yang membuat Islam pernah berjaya hingga ke daratan Andalusia, lalu apa yang menyebabkan runtuhnya khalifah pada tahun 1920an. Dengan belajar sejarah, percayalah bahwa iman kita bakal bertambah. Ini penting banget supaya kita gak terkontaminasi sama fitnah-fitnah yang memang menjadi ciri khas akhir zaman.
Apa yang membuat Islam pernah berjaya hingga ke daratan Andalusia, lalu apa yang menyebabkan runtuhnya khalifah pada tahun 1920an. Dengan belajar sejarah, percayalah bahwa iman kita bakal bertambah. Ini penting banget supaya kita gak terkontaminasi sama fitnah-fitnah yang memang menjadi ciri khas akhir zaman.
Bagaimana dengan belajar tentang akhir zaman? Mempelajari soal ini, berarti kita mempelajari masa depan. Kita memang tidak pernah tahu betul apa yang bakal terjadi, tapi semua memang sudah dituliskan. Lagi-lagi, kita harus mengimani apa yang sudah ditulis dalam kitab suci Al Qur'an dan hadis-hadis sebagai bagian dari Rukun Iman.
Kalo kita pelajari semua, memang terkesan seram dan penuh huru-hara serta kehancuran. Banyak hal menyeramkan yang akan terjadi. Lalu pertanyaannya, apa yang harus kita perbuat?
Kalo kita pelajari semua, memang terkesan seram dan penuh huru-hara serta kehancuran. Banyak hal menyeramkan yang akan terjadi. Lalu pertanyaannya, apa yang harus kita perbuat?
Tidak lain, kita
diminta untuk terus menjalankan hidup. Gue sendiri pernah mendengar sebuah
perkataan bijak, bahwa jika kita mengetahui besok adalah hari kiamat tetapi di
tangan kita ada sebuah bibit tanaman, maka kita tetaplah menanam bibit itu. Begitulah sikap kita sebagai Muslim.
Iman kepada hari
kiamat menjadi bagian dari Rukun Iman. Kalo kita gak percaya sama hari kiamat,
berarti kita gak percaya sama Rukun Iman, yang dengan kata lain, kita gak
percaya sama agama kita. Sorry to say, ini adalah sebuah penghakiman yang
sangat jelas terang benderang.
Percaya sama hari kiamat, kalo menurut gue, bukan
sekadar percaya lalu menjalani hidup tanpa mempersiapkannya. Karena kita punya
ilmu dan punya waktu, sudah seharusnya kita rajin membaca dan mencari tahu seperti
apa tanda-tanda kiamat. Persiapan fisik memang perlu, tapi lebih perlu lagi
adalah persiapan dalam hal keimanan dan mengumpulkan kebaikan agar kita gak
bergabung dengan golongan yang salah pada saat huru-hara besar itu terjadi. Karena konon, "golongan yang salah" itu malah sudah membaca lengkap hadis-hadis yang berasal dari nabi kita, dan karena memang mereka pada dasarnya kaum yang ingkar, mereka malah sudah mempersiapkan diri dengan cara mereka sendiri berdasarkan hadis nabi kita yang sudah mereka baca!
Dengan mengetahui tanda-tanda kiamat, kita
akan mampu membaca zaman. Sudah berada di fase manakah kita. Tanda-tanda yang kita alami sudah banyak sekali. Gue gak akan
jelaskan panjang lebar, silakan buka Youtube dan ketik tentang akhir zaman, di
sana bakal banyak banget kita temui ustadz yang membahasnya dengan
selengkap-lengkapnya. Memang ada ustadz yang membahasnya dengan terlalu banyak memakai metode “cocoklogi”,
yaitu metode yang mengubung-hubungkan peristiwa satu dengan yang lain, padahal belum tentu benar.
Saran gue, ambil aja ilmu dan ingat hadits-haditsnya, tapi gak usah terlalu dipikirin “cocoklogi-nya”. Tidak perlu sampai meledek apalagi menghina ajaran yang datang dari orang-orang yang ahli agama. Karena sebaik-baik umat di akhir zaman, adalah mereka yang tetap menegakkan keimanan, terlebih mereka yang berdakwah.
Saran gue, ambil aja ilmu dan ingat hadits-haditsnya, tapi gak usah terlalu dipikirin “cocoklogi-nya”. Tidak perlu sampai meledek apalagi menghina ajaran yang datang dari orang-orang yang ahli agama. Karena sebaik-baik umat di akhir zaman, adalah mereka yang tetap menegakkan keimanan, terlebih mereka yang berdakwah.
Buat apa takut belajar tentang akhir zaman, padahal kita ini
ya makhluk-makhluk akhir zaman. Semua bakal terjadi, hanya masalah waktu aja, entah akan terjadi di zaman anak-anak atau cucu-cucu kita, atau malah terjadi pada kita sendiri. Gak
ada cara lain selain mempertebal keimanan dan mempersiapkan generasi penerus
yang juga paham dengan situasi ini, biar mereka gak salah langkah dan salah
pilih.