Rabu, 27 September 2017

I Hate Farewell

I have to admit, that I am very suck at saying goodbye. Farewell. I may have pissed or upset with some institutions, e.g. school, workplace, office, campus. But when it’s time to end the tenure then say goodbye to those places.. damn, it wasn't easy.

Once again, I may have pissed or being upset with them. I may have been treated unfairly, or being abused. But when I submitted the letter of resignation, or when I told the authorized person about my intention of leaving, all of the anger turned into sadness and doubts.

Suddenly, everything seems changed. Suddenly, they looked very nice, everything seems fun, and it was like I questioned my decision of leaving. I felt like my decision of leaving based on emotional rather than rational reason.

“Is this the right decision? Haven’t I put my best effort to resolve all the issues?” or something like “Will I be ok in the new place? Will I find better environment? Can I get along with new friends? What if I fail?"

And when the time had come to said goodbye to all my friends, my partner in crime.. I have to admit, that part was the toughest. Because based on my experiences, I decided to leave due to disagreement with the one who run the show: the management, the bosses, the teachers. But I barely had arguments with my peers. That’s why, for me, farewell’s sucks. 

Farewell, for me is when I took decision to follow my head. I had to go to find a better place. But deep inside, I had never wanted to leave. That’s why when my friends asked me to say few words to express my feeling, I didn’t know what to say. I lost for words. See? I am very suck at farewell.

Maybe this is the common feeling in every farewell or separation. But this is just a fact of life. There are always "goodbye" in every "hello". Only a matter of time. We are all gonna die anyway. 

Senin, 18 September 2017

Lima Lagu Pop/Rock Indonesia Terbaik

Setelah lama gak bikin entri soal musik (siapa juga yang nungguin?), akhirnya gue balik lagi. Sebelum gue mengikuti gagasan bahwa musik itu haram, ya gue buat dulu aja entri ini. Sebagai bukti kalau gue pernah tersesat terlalu jauh. Anyway, yang mau gue tulis adalah lima lagu pop/rock Indonesia terbaik. Yah mirip-mirip dengan yang ada di sebuah situsweb. Tapi kan kalo di situsweb itu versi artis. Karena ini adalah pendapat gue pribadi yang bukan artis, maka gue merasa tidak ada signifikansi dalam tulisan ini. Hanya pendapat pribadi yang sama sekali gak ada landasan teori dan gak bisa dijadikan patokan.

Langsung aja deh. Ini dia lima lagu pop/rock terbaik Indonesia versi gue:

Balik Telapak Tangan – Slank
Jujur aja sih sebenernya gue jarang menilai lagu dari kualitas lirik. Tapi untuk yang satu ini, lirik yang terdapat dalam lagu gubahan Slank bukan hanya merakyat, tapi kalo buat gue sih cocok dijadiin prinsip hidup. Vokal Bimbim di lagu ini mungkin bukan yang paling merdu untuk didengar, lalu aransemennya juga gak ada yang istimewa-istimewa amat.

Tapi seperti halnya ciri khas band Slank, bukan skill atau aransemen ribet yang jadi kekuatan mereka. Ketika lo mendengarkan Slank dengan lirik-liriknya yang realistis dan mengena seperti halnya lagu ini, ya elo bakalan suka aja.

Jengah – Pas Band
Gak usah bawa-bawa KBBI untuk menikmati lagu ini. Karena seperti kebanyakan yang terjadi, kata “jengah” menjadi salah satu kata yang sudah terlanjur diartikan secara keliru. Menurut KBBI, jengah adalah “malu atau kemalu-maluan”. Begitu mendengarkan lagu ini dan menghubungkan kepada konteks lirik, jelas artinya menjadi semakin salah kaprah.

Tapi sekali lagi, ini kita ngomongin lagu, bukannya tata atau kaidah bahasa. Betapa pun salah kaprahnya lagu ini terhadap makna bakunya, tetap gak menghilangkan fakta bahwa aransemen lagu ini sangat mantap. Secara teknikal, drum, bass, gitar dan vokalnya luar biasa. Gue bisa mendengarkan lagu ini berkali-kali tanpa merasa jengah.. eh maksudnya bosan.

Cukup Siti Nurbaya – Dewa 19
Tema yang gak terlalu umum tapi cukup sering terjadi di realita, cocoklogi yang pas, juga aransemen keren didahului oleh lagu akustik syahdu berjudul I.P.S. jelas menjadikan lagu ini sangat megah. Vokal Ari Lasso yang melengking, backing vokal Lilo yang proporsional, juga rhythm section yang ribet menjadikan lagu ini bagaikan superstar. Belum lagi solo gitar Andra yang keriting seperti biasa.

Kiranya – Protonema
Gue bukan fans berat band ini, dan hanya tahu sedikit aja lagu dari mereka. Tapi satu lagu ini betul-betul berkesan. Matang. Inilah yang pertama kali terpikirkan ketika dengerin lagu ini secara utuh. Dari intro, verse, chorus, bridge sampai solo gitar kedengeran banget kalo lagu ini memang dipikirin banget, dikulitin banget, dikulik banget macam persiapan seorang staf ahli dalam menyiapkan bahan presentasi untuk bosnya.

Semuanya serba pas, proporsional, effortless. Dan pada akhirnya menjadikan sebuah lagu yang timeless.

Sobat – Padi
Sebagai penggemar ketukan drum Yoyok, rasanya gak mungkin untuk gak memasukkan band ini di dalam daftar. Memang sulit memilih yang terbaik di antara lagu-lagu band Padi yang emang berkualitas. Tapi kalau menggabungkan kenyamanan aransemen, rhythm section yang solid dan kedalaman lirik, rasanya lagu inilah juaranya. Sebetulnya gue masih bingung milih lagu ini atau “Sang Penghibur” atau “Hitam” di dalam daftar, tapi gue akhirnya memilih lagu ini karena memang lagu inilah yang mengenalkan band Padi ke dunia musik Indonesia.